Info KlikersSosial Budaya

Tradisi Dalam Praktik Moderasi Beragama Di Indonesia

Klikers.id-Kampanye Moderasi Beragama dengan tajuk Kearifan Lokal Dalam Moderasi Beragama telah digelar di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) telah digelar, Pada Rabu (05/10/2022). Seminar ini seyogyanya dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti halnya Walikota Mataram, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama RI provinsi NTB, Ketua PWNU NTB, bersama dengan Rektor UNU NTB, narasumber dari Puslitbang Bimas Kementerian Agama RI dan Budayawan.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai elemen. Turut hadir perwakilan dari Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, perwakilan dari Paguyuban Tionghoa, Komunitas mahasiswa NTT, Masyarakat Adat Sasak, akademisi, dan praktisi di bidang seni budaya. Selain untuk menggaungkan moderasi beragama, kegiatan ini juga ditujukan untuk membangun interakasi antar elemen masyarakat yang berada di NTB khususnya di pulau Lombok.

 

Photo: Kesenian Tradisi Rudat Dalam Prosesi Penyambutan Narasumber dan Peserta Seminar di UNU NTB

Sebagai pembuka kegiatan, kesenian tradisi Lombok yakni Rudat disajikan lengkap diiringi ensambel rebana yang dipadukan dengan tambourine. Kesenian ini dihadirkan untuk menyambut kehadiran narasumber dan segenap peserta, selain juga memberikan pesan kepada masyarakat tentang kekayaan dan kearifan budaya yang dimiliki. Selain itu kesenian Cilokak pun turut disajikan untuk menyampaikan pesan tradisi secara musikal.

Baca juga :   Panitia Ajak Masyarakat Beramal Jariyah Dalam Pembangunan Masjid Royal Madinah Desa Kuranji Dalang

Rizky Riyadu Topeq,MA. Menyampaikan bahwa program kampanye semacam ini memang menjadi sebuah kegiatan yang terus digencarkan oleh Kemenag RI. Indonesia yang sarat dengan kebhinekaan senantiasa dilirik oleh bangsa asing ketika menyoal praktik moderasi beragama. Indonesia dalam hal ini dianggap telah berhasil dalam melaksanakan praktiknya.

Dr. Baiq Mulianah,M.Pd.I selaku rektor UNU NTB membuka kegiatan tersebut. Menurutnya moderasi beragama menjadi sebuah praktik yang telah lama diimplementasikan oleh UNU NTB. Menggaris bawahi mengenai moderasi beragama, Dr. Baiq Mulianah,M.Pd.I menjelaskan bahwa pada ujungnya kita harus bangga atas identitas kultural yang kita miliki, tetapi dalam konteks kehidupan berangsa dan bernegara kita harus sadar bahwa kita adalah satu yaitu Indonesia.

“Saya yang lahir dan besar di Sasak tentu akan bangga menjadi orang Sasak, tetapi jangan lupa bahwa kita juga Indonesia.” Ungkapnya dalam memberikan sambutan (5/10)

Dalam kegiatan tersebut Walikota Mataram tidak bisa menghadiri kegiatan secara langsung. H. Mohan Roliskana,S.Sos.,M.H. menyampaikan permakluman karena adanya agenda kegiatan yang sama pentingnya di Surabaya.

Baca juga :   Misteri Keanekaragaman: Jejak Sejarah Agama di Nusantara

Selaku narasumber dari pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama RI provinsi NTB dalam hal ini adalah H. Laman,S.Aq.,MAB. Menjelaskan mengenai urgensi moderasi beragama. Dimana moderasi beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju.

Narasumber Dalam Seminar Moderasi Beragama

Di dalam penjelasannya Laman,S.Ag.,MAB. meletakkan kearifan lokal sebagai indikator pencapaian dalam moderasi beragama. Dalam hal ini keberadaan kearifan lokal itu disebutnya sebagai tradisi. Dimana keberhasilan moderasi beragama itu tampak dari keramahan sikap dan penerimaan terhadap tradisi dan budaya lokal.

Melengkapi bahasan mengenai tema yang diusung, Drs. H. Lalu Agus Fathurrahman atau yang akarab disapa Miq Agus, salah satu tokoh budayawan di NTB menjelaskan mengenai moderasi beragama dalam kearifan tradisi. Dalam konteks ini Miq Agus sebenarnya tengah memantik kesadaran diri dalam menengok perjalanan bangsa ini. Di mana bangsa Indonesia ini sebenarnya memiliki karakteristik yang moderat. Bagaimana nilai-nilai moderat itu telah hidup dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebelum munculnya isu dan wacana mengenai moderasi beragama.

Baca juga :   Kemenperin Gelar Beragam Pendampingan bagi IKM di NTB

What's your reaction?

Related Posts

1 of 1,730

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *