JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk fokus menyelesaikan berbagai persoalan bangsa di sisa masa pemerintahannya yang akan berakhir pada 2024 mendatang.
Permintaan tersebut muncul seiring manuver Presiden Jokowi yang terlihat mulai memperkenalkan para pembantunya yang dianggap akan menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Terbaru, Jokowi memperkenalkan Erick Thohir kepada masyarakat saat melakukan kunjungan kerja ke Papua, Rabu 31 Agustus 2022 lalu.
Upaya Jokowi untuk mulai memperkenalkan kandidat capres yang akan didukungnya di Pilpres 2024 dinilai menciderai rasa keadilan masyarakat.
Pasalnya, Jokowi diangap lebih mementingkan untuk mempersiapkan sosok penerusnya dibanding menyelesaikan berbagai persoalan yang menumpuk di Indonesia.
“Pak Presiden seharus tidak perlu ikut cawe-cawe dengan memanfaatkan agenda kunjungan kerja dengan agenda-agenda politik,” ujar tokoh masyarakat Sumatera Utara (Sumut) Albiner Sitompul saat dihubungi, Jumat 2 September 2022.
Kirim Surat Terbuka, Aliansi Peduli Pendidikan Minta Presiden Jokowi Tunda Pembahasan RUU Sisdiknas
Menurut Albiner, Presiden Jokowi seharusnya lebih mengutamakan penyelesaian sejumlah persoalan bangsa karena sisa masa jabatannya hanya tersisa 2 tahun.
“Dalam dua tahun tersisa ini, sebaiknya Pak Jokowi fokus membenahi dan menyelesaikan persoalan bangsa yang belum tuntas. Sehingga nanti bisa meninggalkan legacy yang lebih kuat setelah masa jabatannya berakhir,” ucap Ketua Yayasan Riandja Sangap Gabe Artha tersebut.
Dirinya mengatakan tidak salah Jokowi mulai memperkenalkan para kandidat Capres yang akan didukungnya. Namun, ada baiknya itu tidak dilakukan saat agenda kenegaraan.
“Pak Jokowi menurut saya harus adil. Kalau ingin mengendorse capres, sebaiknya jangan saat agenda kunjungan kerja dan agenda kenegaran,” tuturnya.
“Selain itu, sebagai sosok negarawan dan pemimpin bangsa, Pak Jokowi jangan hanya memperkenalkan Pak Erick Thohir, tapi semua nama yang muncul juga harus diperkenalkan,” tambahnya.
Hal itu menurutnya akan menempatkan Jokowi sebagai sosok yang mampu mempersatukan seluruh kelompok yang saat ini sedang bersaing untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.
“Jadi harus bersikap adil. Jangan hanya satu yang dikenalkan,” tutupnya.***