Klik NewsSosial Budaya

Hari Santri 2020: Wamenag Minta Pesantren Terus Berkontribusi dalam Pembangunan dan Perbaikan Bangsa

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi berpesan kepada komunitas pesantren untuk tidak pernah lelah memberikan kontribusi dalam pembangunan dan perbaikan bangsa.

Pesan itu disampaikan Wamenag pada Santriversay dan Malam Puncak Hari Santri 2020, di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (21/10/2020).

“Jangan pernah lelah berkontribusi memperbaiki keadaan. Saya percaya selama santri terus berdedikasi untuk kebaikan bangsa, selama itu pula negara tercinta ini aman sentosa,” kata Wamenag.

“Atas nama pribadi dan Kemenag, saya menyampaikan terima kasih kepada Kyai dan santri pondok pesantren atas jasa membangun bangsa,” ujar Wamenag di hadapan ribuan santri se-Indonesia yang menyaksikan melalui sambungan video conference. 

Wamenag menuturkan saat ini ada sekitar 3.055 pesantren baru yang telah mendapat izin operasional. Hal Ini merupakan peluang komunitas pesantren untuk bisa semakin kuat.

“Keberadaannya semoga dapat memperkuat pesantren yang sudah ada lebih dulu,” ujarnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Wamenag juga menyampaikan duka bangsa atas berpulangnya  para kyai dan masyaikh.

Baca juga :   Efek Pengganda Pembangunan Infrastruktur Belum Berdampak pada Sektor SDM di Kulon Progo

“Kemarin kita dikejutkan dengan telah berpulangnya Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Ahmad Habibullah Zaini dan hari ini kita kehilangan salah seorang pengasuh  Pesantren Gontor Darusssalam. KH Syukri Zarkasyi. Untuk itu mari kita kirimkan Alfatihah,” tandas  Wamenag. 

Selanjutnya, Wamenag membahas peran santri dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia dan Indonesia.

Tema peringatan Hari Santri 2020, yaitu Santri Sehat Indonesia Kuat, menurutnya sangat relevan dengan kondisi saat ini.

“Bangsa saat ini sedang dihadapi situasi yang sangat sulit, yakni ancaman Covid-19, tak terkecuali para santri,” kata Wamenag. 

“Pesantren adalah entitas yang paling rentan dengan persebaran Covid 19. Karena dengan keterbatasan sarana prasarana serta fasilitas kesehatan yang tak berbanding lurus dengan jumlah santri yang menempati asrama adalah faktor utama dari ancaman penularan virus, ” kata Wamenag. 

Tidak hanya itu, lanjut Wamenag, pola interaksi dan komunikasi yang intens di antara santri menjadi sangat mengkhawatirkan. Para santri akhirnya harus menjaga jarak satu dengan lainnya. 

Baca juga :   ‘Baku Declaration’ Adopsi Usulan Indonesia tentang Misi Khusus Parlemen APA ke Palestina

“Kemenag melalui PD Pontren telah berikhtiar membantu dan meringankan beban pondok pesantren dengan memberikan bantuan 2,4 triliun,” ujarnya. 

“Jumlah ini tidak sebanding dengan kontrubusi pesantren yang memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para santri,” sambung KH Zainut Tauhid Sa’adi. 

Namun dijelaskan Wamenag, inilah ketulusan Kementerian Agama yang menjadi bagian dari pemerintah serta bentuk tangung jawab negara kepada pesantren untuk keluar dari kesulitan ini.

“Ikhtiar ini sangat penting karena antusias masyarakat terhadap pendidikan model pesantren sangat tinggi pada tahun 2020 ini,” tandas Wamenag. 

Hadir pada malam puncak Hari Santri 2020, Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen Pendis Ali Ramdhani, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Staf Khusus Menag Kevin Haikal, Direktur PD Pontren Waryono dan KH Masdar Farid Mas’udi. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,259

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *