Klik NewsSosial Budaya

Dukung Percepatan Penurunan Kasus Stunting di DIY, ACT Siap Sukseskan Program DASHAT BKKBN DIY

Kasus stunting di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada penghujung tahun 2021 mengalami penurunan sebanyak 5 persen dibanding awal tahun yang masih mencapai angka 19 persen.

Meskipun demikian, ikhtiar menurunkan kasus stunting terus dilakukan oleh BKKBN DIY dengan menggandeng berbagai pihak.

LSalah satunya dalam kegiatan program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang diluncurkan di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta, Senin (30/11/2021).

Dalam program yang dilaunching secara virtual oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo itu juga dilakukan kegiatan penandatangan nota kesepahaman antara BKKBN dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY dan juga PT. Boga Perkasa Sejahtera (BPS) sebagai wujud dukungan penuh untuk menyukesekan program DASHAT.

Dalam sambutan virtualnya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan kesempatan untuk mencegah terjadinya stunting ada pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak awal kehamilan hingga anak berumur hampir 2 tahun.

“Program Dapur Sehat yang di galakkan menjadi program nasional ini awalnya menduplikasi dari program dapur sehat yang sudah diinisiasi di Yogyakarta, Ini menjadi percontohan bagi kota lainnya untuk bergotong royong dalam membuat dapur sehat bagi balita. Gizi seimbang itu tidak mahal, kuncinya ada pada protein hewani, cukup telur dan ikan saja untuk balita sudah sangat bagus. Untuk saat ini Bali dan Riau adalah yang terbaik dalam hal penurunan kasus stunting. Saya berharap semoga DIY bisa menyusul,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Cabang ACT Yogyakarta, Nur Aries Shoim dalam sambutannya mengungkapkan ACT siap berkolaborasi dan mendukung penuh program DASHAT.

Shoim mengatakan program tersebut selaras dengan program-program yang diinisiasi oleh ACT untuk menyelesaikan permasalahan kemanusiaan yang terjadi, khususnya di wilayah DIY.

“Insya Allah, ACT siap berkolaborasi dalam program penurunan kasus stunting di wilayah DIY diawali dengan dukungan penuh di 5 titik Pilot Project. ACT menyiapkan freezer dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan serta melakukan proses pendampingan untuk pelaksanaan program DASHAT ini. Dari 5 titik ini harapannya bisa diduplikasi di total 171 Desa Keluarga Berkualitas yang menjadi sasaran intervensi program dari BKKBN DIY. Kami mengajak Masyarakat ikut berpartisipasi mendukung program ini, dengan bergotong-royong bantuan dari para dermawan insya Allah kasus stunting di wilayah DIY bisa teratasi.” Imbuhnya.

Peluncuran program DASHAT ini dihadiri pula oleh GKR Bendoro, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, dan juga dihadiri virtual oleh Bupati, Wakil Bupati atau yang mewakili dari 4 kabupaten lainnya di DIY secara virtual.

Dalam sambutannya Heroe Poerwadi menyampaikan harapannya agar pencegahan stunting dan peningkatan gizi ibu hamil harus tetap menjadi prioritas. Stunting tidak hanya menghambat pertumbuhan, namun juga perkembangan otak yang kurang maksimal.

“Saat ini, upaya-upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta antara lain dengan memberikan konseling gizi untuk calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui. Selain itu, diadakan pula kelas ibu di tiap puskesmas, optimalisasi kegiatan Kelompok Pendukung Ibu, serta optimalisasi kader yang sudah dilatih Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di posyandu. Dan hari ini diadakan peluncuran program DASHAT di seluruh kampung KB se-DIY, semoga bisa menjadi solusi atas permasalahan stunting diwilayah DIY.” ungkap Heroe Poerwadi. (*)

Peneliti, Penulis, Penikmat Bola

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,259

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *