Global ReviewInternasionalKlik News

Arab Saudi: Pembebasan Aktivis HAM Loujain al-Hathloul Diapresiasi Banyak Negara

Di Amerika Serikat, Joe Biden percaya bahwa membebaskan Loujain al-Hathloul, seorang aktivis hak-hak perempuan, merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan. Kedatangan Biden di Gedung Putih ini tak ayal lagi memainkan peranan penting dalam membebaskan aktivis hak-hak perempuan dari penjara Arab Saudi. Peran Biden dipuji hari ini oleh banyak pemimpin Barat.

Pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, penangkapan aktivis feminis, penyiksaan di dalam penjara merupakan kasus-kasus pelanggaran HAM yang dilakukan Arab Saudi. Negara ini telah lama diasingkan karena catatan HAM yang buruk. Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, sekutu setia kerajaan, telah menutup mata kenyataan pelanggaran HAM ini.

Selama kampanye pemilihannya, Joe Biden menegaskan bahwa dirinya akan membuat Arab Saudi menjadi “negara pariah,” negara yang tersingkir dari dunia global, jika pelanggaran ini masih terus berlanjut.

Karena itu, kedatangan Biden di Gedung Putih  tidak diragukan lagi berperan dalam pembebasan aktivis Loujain al-Hathloul, menurut AbdulAziz al-Moayyad, juru bicara organisasi hak asasi manusia ALQST: “Kami tidak dapat menyangkal hubungan antara dua peristiwa tersebut. Sayangnya, kita bisa melihat bahwa motivasi pemerintah AS kita bukanlah untuk membawa keuntungan bagi Saudi. Dan kita harus mengajak masyarakat untuk berhati-hati dengan reformasi yang diberlakukan. AS tidak  benar-benar menyelesaikan masalah hak asasi manusia di Arab Saudi ”.

Oleh karena itu, otoritas Saudi membuat isyarat dengan membebaskan Loujain al-Hathloul, seorang aktivis HAM yang menghabiskan 1.001 hari di penjara, tetapi aktivis lainnya tetap dipenjara. Joe Biden harus terus menekan Arab Saudi jika dirinya serius ingin membuat perubahan. Janjinya di kampanye untuk menempatkan hak asasi manusia di jantung prioritasnya harus ditagih.

Dukungan dari Kanada

Kanada, negara tempat Loujain al-Hathloul muda itu belajar, mengatakan  “lega dengan pembebasan ini”.

Rektor universitas tempatnya memperoleh gelar dalam bahasa Prancis pada tahun 2014, Universitas British Columbia (Kanada bagian barat), mengatakan  senang dengan pengumuman pembebasannya.

Pada Agustus 2018, krisis diplomatik meletus antara Riyadh dan Ottawa setelah tweet menyerukan “pembebasan segera” aktivis hak asasi manusia yang ditangkap tak lama sebelumnya di Arab Saudi. Riyadh menanggapi krisis ini dengan mengusir duta besar Kanada dan mengambil serangkaian tindakan pembalasan, termasuk penangguhan hubungan perdagangan.

Dukungan dari Paris

Di Paris, Presiden Emmanuel Macron juga bereaksi di jejaring sosial. Ia memang sudah menyerukan pembebasannya pada 8 Maret 2019.

 

Penerjemah: Abdul Aziz

Sumber: https://www.rfi.fr/fr/moyen-orient/20210211- Arabie saoudite : la libération de Loujain al-Hathloul saluée par de nombreux pays

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,282