Info KlikersRegional

Menjadi Pemuda dan Mahasiswa Kritis dan Dialogis Untuk Mendukung Pembangunan Provinsi Sumatera Utara

Deliserdang – Dies Natalis Mapancas yang Ke – 64 mengadakan acara Dialog Kebangsaan Mahasiswa Pancasila (Mapancas) Provinsi Sumatera Utara yang diselenggarakan selasa di Hotel Wing, Deli Serdang, (14/11/2022)

Tema yang di angkat dalam dialog itu tentang “Pemuda dan Mahasiswa Kritis Dialogis Dalam Pembangunan Daerah” dan acara berlangsung dengan sukses.

Diawali dengan temu ramah para kader Mapancas yang hadir dari Kota Binjai, Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Koordinator Perguruan Tinggi Mapancas di UINSU, UNIMED, juga STAIS Medan, semuanya berjalan penuh keakraban.

Pada sambutan dan pidato politik yang disampaikan oleh Ketua DPD Mapancas Provinsi Sumatera Utara,
Hendra Lesmana Ardi, S.Sos., Selaku Ketua DPD MAPANCAS SUMUT menyampaikan kepada kader Mapancas di Daerah Kab/Kota serta perguruan tinggi se Sumatera Utara.

“Sebagai penerus bangsa, kita tetap harus memiliki sifat kritis terhadap pemerintah tetapi juga harus mampu memberikan jalan keluar dari ragam permasalahan yang ada, “ungkap Hendra

Kemudian Hendra melanjutkan pidatonya di depan para tokoh pemuda yang hadir.

“Jadilah pemuda dan mahasiswa kritis, mampu menganalisa dengan mengedepankan moral, memilah hal yang baik dan mana hal yang tidak baik untuk saling mengkitik dan memberikan solusi terhadap permasalahan kaum muda khususnya di provinsi ini dapat terwujud dengan baik, “tegas Hendra yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Mahasiswa Pancasila.

Hal senada yang juga disampaikan oleh Kadispora Provinsi Sumatera Utara, dalam sambutannya.

“Kebangkitan pemuda Sumatera Utara adalah bagian dari kesatuan dan persatuan guna menjadi berdaya bagi diri, keluarga dan masyarakat, “ungkap Kadisporasu dalam acara dialog kebangsaan.

Pada sesi Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan yang bertepatan pada Dies Natalis Mapancas Provinsi Sumatera Utara, menghadirkan nara sumber seperti Nezar Djoeli, Tokoh Pemuda Sumut, Ketua Karang Taruna Sumut, Dedi Dermawan Milaya, Ketua Presidium Pusat DPP Mapancas, DR. Sony West Manalu, dan tokoh lainnya di Sumatera Utara. Hadir juga sosok Tokoh Masyarakat H. Soekirman, dipandu oleh moderator Alfi Syahri, M.I.Kom.

Masing-masing pembicara menekankan pentingnya aspek pengembangan jati diri pemuda di Sumatera Utara dengan segala latar belakang dan keyakinan yang dimiliki.

Tokoh Pemuda yang juga Politisi Sumut, Nezar Djoli menyampaikan tentang profil pemuda yang siap berjuang.

“Pemuda harus menjauhi narkoba dan tidak menjadi pengangguran karena ketidakberanian berkreativitas secara mandiri, sebagai pemuda harus siap berjuang dan petarung, “tegas Nezar saat memberikan motivasi terbuka kepada 50 peserta yang hadir pada acara tersebut.

Kemudian Dr. Sony selaku Ketua Presedium DPP Mapancas menyebutkan.

“Pemuda harus yang mampu berdialog menjadi inspirasi guna mengembangkan ide-ide kreatif, dan pemuda harusemikik kesempatan untuk menunjukkan kualitas, kreativitas serta pendirian yang kokoh untuk pemberdayaan, “ungkapnya.

“Pemuda harus Berjiwa fighter, pejuang yang tidak gampang menyerah,” tegas sony kepada para peserta diruangan.

Ketua Karang Taruna Sumatera Utara, Dedi Dermawan Milaya juga menjelaskan .

“negeri ini sedang tidak baik-baik saja, pemuda harus siap menerima tantangan serta memberikan jalan keluar dan terobosan yang nyata, bonus demografi tahun 2045 harus menjadi tantangan yang mampu di jawab pemuda Sumatera Utara, tidak hanya dari sisi kuantitas tetapi juga kualitas yang baik, “terang Dedi.

Selanjutnya H. Soekirman juga menyapaikan kepada para pemuda agar segera melakukan sebuah Transformasi.

“Transformasi Karakter sangat dibutuhkan, maknanya adalah pemberdayaan potensi pemuda yang dilaksanakan dengan baik, serius juga berkelanjutan. Tentu dengan memberikan kesempatan kepada pemuda dalam tumbuh kembang dan memiliki jaringan akses yang luas, “katanya.

Pertanyaan-pertanyaan di sesi akhir menjadikan suasana dialogis dengan memikirkan keadaban dan etitute masa depan bangsa khas mahasiswa dan pemuda.

Fikri, Iqbal, Indra dan Gultom yang juga kader mapancas masing-masing menyampaikan argumentasi dalam sudut pandang dan pemberian solusi dari permasalahan kepemudaan di Sumatera Utara seperti yang mereka alami di masing-masing daerah dan kampus mereka.

“Walau pun diskusi memanas, tapi hati tetap damai, “sekali layar terkembang, surut kita berpantang, pancasila, abadi, “demikian sambutan akhir dari pembawa acara.

What's your reaction?

Related Posts

1 of 783

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *