Tepat pada hari kamis, (16/03/2023) saya bersama teman-teman sekelas program PhD Hartford International University didampingi oleh 2 profesor saya: Dr. David Grafton bersama istrinya Karla, dan Dr. Hossein Kamaly. Kami berkesempatan mengunjungi koleksi Al Qur’an di Kampus Yale University di kawasan New Haven, Connecticut
Kampus Yale University, merupakan kampus yang selalu masuk dalam rangking 20 kampus ternama dan terbaik seluruh dunia, tahun ini Yale University menempati urutan 18 kampus terbaik dunia.
Untuk menuju ke Yale University di kawasan New Haven, Connecticut, kira-kira ditempuh 1 jam naik mobil dari kota saya, Hartford.
Yale University dibangun tahun 1701, memiliki 2300 staf pengelola, dengan luas wilayah kampus sekitar 1, 1 meter persegi luasnya.
Yale University memiliki motto: “Cahaya dan Kebenaran” (Lux et Venitas). Yale University termausk kampus tua di Amerika, Yale adalah Universitas ketiga tertua di Amerika. Puluhan alumninya telah penerima Nobel dan 5 orang menjadi Presiden Amerika, salah satunya Bill Clinton.
Kembali ke perpustakaan Yale University, selama lebih 2 jam kami mendengar presentasi, penjelasan, dan berdialog dengan Ms. Roberta Dougherty, seorang ahli perpustakaan Timur Tengah, di salah satu ruangan “Beinecke Library” yang sudah disulap dengan display beberapa koleksi kitab suci: Al-Qur’an, Bible, dan Taurat dari 3 agama besar Yahudi, Kristen, dan Islam.
Saya sendiri melihat koleksi-koleksi Al-Qur’an dari Turki, Afrika Barat, Afrika Utara, Mesir, dan Amerika. Di perpustakaan Yale University tersedia koleksi Al Qur’an dari berbagai negara. Kita bisa melihat dan membaca langsung Al Quran dari Turi, Afrika, AMerika dan dari negara-negara lainnya.
Al Qur’an dicetak dengan ukuran yang cukup besar, seperti yang saya pegang ini termausk Al Qur’an Amerika.
Penasaran dengan koleksi Al Qur’an dari negara lainnya, anda dapat berkunjung langsung ke Perpustakaan Yale University.
Oleh: Saleh Mude.
