Info KlikersKlik NewsSosial Budaya

Jemaah Haji Perempuan Meningkat, Hilman Minta Kuota Pembimbing Haji Perempuan Ditambah

Beberapa tahun belakangan jumlah jemaah haji Indonesia didominasi oleh kau hawa, Oleh karena itu perlunya menambah jumlah pembimbing ibadah perempuan agar lebih efektif.

Demikian disampaikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief saat memberikan sambutan pada Evaluasi Sertifikasi Pembimbing Ibadah Haji di Bogor, Senin (10/10/2022).

Menurut Hilman Kemenag berencana akan melakukan seleksi petugas pembimbing ibadah haji 1444 H/2023 M secara lebih awal. Tujuannya, agar mereka juga bisa ikut terlibat dalam proses bimbingan manasik haji jemaah.

“Peningkatan kualitas bimbingan manasik haji menjadi concern Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Menag bahkan minta agar rekrutmen pembimbing ibadah dilakukan lebih awal,” ungkap Hilman.

Lebih lanjut Hilman juga mengungkapkan bahwa mayoritas jemaah haji Indonesia dari tahun ke tahun adalah kaum hawa jadi pihaknya akan menambah jumlah pembimbing ibadah haji perempuan agar lebih efektif.

“Pembimbing perempuan akan lebih ditingkatkan kuantitasnya,” ungkapnya.

Hilman minta jajaran Ditjen PHU duduk bersama dengan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) untuk menyelaraskan program bimbingan manasik haji. “Transformasi digital dalam bimbingan manasik haji seyogyanya sudah mulai diterapkan. Kita perlu usahakan untuk memberikan bimbingan manasik yang menyenangkan, tidak membosankan,” jelas Hilman.

Baca juga :   Perdokhi dan Ditjen PHU Rilis Senam Haji Indonesia, Kemenag: Ikhtiar Jaga Istithaah Kesehatan

Kepada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang sudah menjalin sinergi dengan Kemenag, Hilman minta untuk kembali mengintensifkan sertifikasi pembimbing manasik haji. Hilman mengatakan bahwa Sertifikasi pembimbing ibadah merupakan amanat undang-undang. Dia berkomitmen untuk menguatkan regulasi teknis terkait sertifikasi dari Keputusan Dirjen PHU menjadi Peraturan Menteri Agama (PMA).

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat menyoroti pentingnya pemerataan sebaran pembimbing ibadah haji yang bersertifikat. Saat ini, kata Arsad, keberadaan pembimbing manasik haji bersertifikat belum merata. Ada daerah yang jumlahnya banyak, dan ada yang masih sangat sedikit. “Bahkan, ada daerah yang belum memiliki pembimbing manasik haji bersertifikat,” paparnya.

“Kami mendorong agar sertifikasi pembimbing manasik haji bisa terselenggara secara masif di seluruh wilayah tanah air. Mereka yang ingin menjadi petugas haji bisa segera ikut sertifikasi,” sambungnya.

Menurutnya, Ditjen PHU sudah menjalin kerja sama dengan 20 PTKIN penyelenggara sertifikasi. Ada 16 Universitas Islam Negeri (UIN) dan empat Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Baca juga :   Di Makkah, BPJPH Kenalkan Produk Halal Indonesia ke Pasar Dunia

Sumber : kemenag.go.id

What's your reaction?

Related Posts

1 of 3,744

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *