Global Review

Perancis Perluas Ekspor Listrik ke Negara Tetangga meski Dihantam Krisis Energi

Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, Prancis menjadi pengekspor listrik sebagai dampak dari musim dingin yang sejuk, peningkatan produksi tenaga angin, dan dimulainya kembali beberapa reaktor nuklir.

Meski ada ancaman pemadaman listrik akibat krisis energi, tidak ada pemadaman listrik di Prancis musim dingin ini.

Pembukaan kembali reaktor nuklir, musim dingin yang sejuk, dan angin yang bersahabat mendorong Prancis mengekspor lebih banyak listrik ke tetangganya di Eropa daripada mengimpornya.

“Kami mengkonsumsi lebih sedikit karena cuaca, tetapi juga karena ada banyak energi dan aktivitas ekonomi. Kami minus 8,5 persen, bahkan pada suhu normal,” kata Thomas Veyrenc, regulator energi Prancis RTE, kepada franceinfo.

“Sejak 1 Januari, neraca ekspor listrik bersih berjumlah 1,4 terawatt jam”, tambah RTE.

Ini setara dengan daya yang dikonsumsi selama satu tahun oleh 450.000 rumah tangga.

Kekurangan nuklir
Dengan produksi nuklir yang rendah, Prancis telah menjadi pengimpor listrik hampir sepanjang tahun (kecuali Februari, Mei, dan akhir Desember), sesuatu yang belum pernah terjadi selama 42 tahun.

Secara historis sebagai negara pengekspor listrik terkemuka di Eropa, Prancis harus mengimpor listrik dari Spanyol, Jerman, dan Inggris Raya untuk menghindari pemadaman listrik.

Di bawah tekanan pemerintah, EDF telah bekerja untuk menghidupkan kembali 14 reaktor sejak 1 November.

Dengan 44 reaktor terhubung kembali dari 56, ketersediaan tenaga nuklir Prancis telah mencapai 73,7 persen, tingkat yang belum tercapai sejak Februari 2022, menurut angka EDF.

Namun, ketersediaan nuklir harus “berkurang lagi dari Februari”, catat RTE pada akhir Desember, sementara enam reaktor harus dihentikan pada tahun 2023 karena pekerjaan korosi.

Sumber: RFI

What's your reaction?

Related Posts

1 of 74

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *